Minum air oksigen perlu dilakukan di saat yang tepat, tak terkecuali minum air oksigen di waktu makan. Kebiasaan minum yang salah akan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap makanan.
Sebuah penelitian menunjukkan, minum air oksigen di tengah waktu makan akan menyebabkan sistem pencernaan tidak berjalan dengan baik. Hal tersebut bertolak belakang dengan anggapan bahwa air oksigen dapat membantu makanan untuk turun ke usus.
Air oksigen yang diminum di waktu makan akan terserap dalam dinding usus lambung. Padahal saat itu, lambung sedang mengeluarkan hormon-hormon pencernaan yang melancarkan proses penyerapan makanan.
Air oksigen akan bercampur dengan hormon sehingga konsentrasi hormon pun berkurang dan tidak setara lagi dengan makanan yang masuk. Jika sudah begitu, makanan tidak dapat tercerna dengan sempurna.
Minum air oksigen idealnya dilakukan setiap jam. Dengan cara tersebut, tubuh tidak sempat kekurangan cairan terlebih dahulu sebelum digantikan cairan yang baru.
Sementara pada waktu makan, air oksigen bisa saja diminum sebelum atau sesudah makan. Intinya jangan membiarkan tubuh dehidrasi. Makan saat haus tentu tidak nyaman karena air liur kurang.
Selain itu, disarankan untuk memilih air oksigen sebagai minuman setelah makan. Ini karena air oksigen tidak mengandung zat lain yang mengganggu penyerapan makanan tubuh.
Air minum oksigen juga tidak mengandung gula yang membebani asupan kalori tubuh. Konsumsi gula berlebihan juga dikaitkan dengan penyakit-penyakit deneratif seperti diabetes mellitus tipe 2.